Panglima
Besar Sudirman yang dalam kondisi sakit paru-paru memimpin perang gerilya. Ia
dan rombongan melakukan perjalanan dan pergerakan dari Yogyakarta menuju
Gunungkidul dengan melewati beberapa kecamatan, menuju Pracimantoro, Wonogiri,
Ponorogo, Trenggalek dan Kediri. Dalam gerakan gerilya dengan satu paru-paru
Sudirman kadang harus ditandu atau dipapah oleh pengawal masuk hutan, naik
gunung, turun jurang harus memimpin pasukan, memberikan motivasi dan komando
kepada TNI dan para pejuang untuk terus mempertahankan tegaknya panji-panji
NKRI. Dari Kediri lalu memutar kembali melewati Trenggalek, terus melakukan
perjalanan sampai akhirnya di Sobo. Di tempat ini telah dijadikan markas
gerilya sampai saat Presiden dan wakil Presiden dengan beberapa menteri kembali
ke Yogyakarta.
Sungguh
heroik perjalanan Sudirman. Ia telah menempuh perjalanan kurang lebih 1000 km. Waktu
gerilya mencapai enam bulan dengan penuh derita, lapar dan dahaga. Sudirman
tidak lagi memimikirkan harta, jiwa dan raganya semua dikorbankan demi tegaknya
kedaulatan bangsa dan Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar