Linggarjati adalah satu simbol perjuangan diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan masalah kedaulatan dengan Belanda. Seperti telah kamu kaji pada bagian sebelumnya, bahwa Belanda benar-benar belum mau meninggalkan Indonesia. Konflik Indonesia-Belanda tidak dapat dihindari. Kontak senjata dan perundingan dilakukan oleh kedua negara.
Bangsa Indonesia juga sadar bahwa kekuatan senjata bukan satu-satunya jalan untuk mencapai kemerdekaan. Jalur diplomasi atau perundingan adalah jalan lain yang perlu ditempuh bangsa Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Mengapa demikian? Sebab langkah diplomasi kadang tidak selamanya menguntungkan bangsa Indonesia, demikian sebaliknya. Maka dalam kajian di bawah ini kamu akan menelaah bagaimana bangsa kita berusaha menjalankan politik damai untuk mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga tidak mengesampingkan dengan kekuatan senjata.
- Perjanjian Linggarjati
- Agresi Militer Belanda I
- Komisi Tiga Negara sebagai Mediator yang Berharga
- Perjanjian Renville
- Agresi Militer II : Tekad Belanda Melenyapkan RI
- Peranan PDRI sebagai Penjaga Eksistensi RI
- Terus Memimpin Gerilya
- Peranan Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk Menunjukkan Eksistensi TNI
- Belanda Semakin Terjepit dalam Persetujuan Roem-Royen
- Peristiwa Yogya Kembali
- Konferensi Inter Indonesia untuk Kebersamaan Bangsa
- KMB dan Pengakuan Kedaulatan
- Pembentukan Republik Indonesia Serikat
- Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan
- Kembali ke Negara Kesatuan
Artikel keren !! 😀
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu gan (y)
BalasHapusTerimakasihh
BalasHapusmakasih yah, mmbantu banget
BalasHapusini bab 7 gan :(
BalasHapusbukan bab 6
Makasih gan:)
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus